BPS: Masyarakat Perkecil Porsi Belanja, Pilih Menabung dan Investasi

Rizky Alika
7 Mei 2018, 17:18
Produk Makanan dan Minuman
Katadata | Donang Wahyu

Adapun BPS terus mengkaji besarnya belanja masyarakat secara online. Tujuannya, untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Menurut Suhariyanto, belanja online memiliki kontribusi 5% sampai 6% terhadap konsumsi rumah tangga. Berdasarkan kajian BPS, belanja online lebih besar pada non-makanan yaitu alat komunikasi, produk mode (fashion), dan produk kecantikan.

Di sisi lain, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menjaga konsumsi masyarakat, dari mulai memperbesar bantuan sosial (bansos), hingga rencana mengatur harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Berdasarkan catatan BPS, bansos tumbuh signifikan yaitu 87,61% pada kuartal I 2018 ini. Suhariyanto pun menilai hal tersebut telah berdampak pada peningkatan belanja masyarakat lapisan bawah.

Namun, penyumbang terbesar pertumbuhan konsumsi rumah tangga adalah belanja masyarakat menengah atas, sedangkan belanja 40% masyarakat ekonomi terbawah hanya menyumbang 17%. Maka itu, menurut dia, bansos tidak banyak mendongkrak pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Adapun konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. BPS mencatat peranan konsumsi rumah tangga sebesar 56,80%. Penyumbang terbesar lainnya, yaitu investasi 32,12% dan ekspor 21,12%. 

(Baca juga: Diselamatkan Investasi, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06%)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...