Rupiah Diprediksi Masih Lemah hingga Pengumuman Data Ekonomi

Rizky Alika
30 April 2018, 15:58
Gedung pertumbuhan
Arief Kamaludin|KATADATA

Kenaikan yield dan suku bunga The Fed terdorong oleh meningkatnya optimisme investor terhadap prospek ekonomi Negeri Paman Sam seiring berbagai data ekonomi di sana yang terus membaik. Juga, tensi perang dagang Amerika dan Tiongkok meningkat.

Adapun data tenaga kerja Amerika sudah full employment dengan tingkat pengangguran di 4,1 persen. Kemudian, pertumbuhan ekonomi Amerika di triwulan pertama 2018 mencapai 2,3 persen, lebih tinggi dri estimasi ekonom. Di sisi lain, Markit Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) per April cukup tinggi yaitu 56,5. “Secara umum, data ekonomi AS cukup positif,” kata Bhima.

Sementara itu, ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai penguatan dolar Amerika hanya bersifat sementara.Penguatan ini ditopang oleh pergerakan harga minyak dunia. “Pelaku pasar akan mencermati juga data-data ekonomi Amerika,” kata Josua. (Lihat pula: Beda Pendapat Ekonom Soal Penyebab Tekanan di Pasar Modal Indonesia).

Data ekonomi Amerika seperti inflasi dan data tenaga kerja merupakan indikator utama dalam menentukan kebijakan moneter. Sementara isu geopolitik dan perang dagang dinilai berpotensi membatasi penguatan dolar Amerika.

Mengacu pada data kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah hari ini berada pada level 13.877 per dolar atau menguat tipis dibandingkan Jumat pekan lalu pada level 13.879. (Baca juga: Dorongan Kenaikan Bunga Acuan dan Para Pembonceng Kejatuhan Rupiah).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...