Beda Pendapat Ekonom Soal Penyebab Tekanan di Pasar Modal Indonesia

Rizky Alika
27 April 2018, 17:05
Pialang tengah memantau pergerakan pasar modal.
Arief Kamaludin|KATADATA

Persoalannya, jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, di sisi lain yield SUN AS semakin melambung, maka prospeknya lebih menguntungkan menempatkan dana di SUN AS.

Ia pun menjelaskan, jika rupiah terdepresiasi 2%, sementara imbal hasil SUN 10 tahun hanya 6%, artinya investor mendapat keuntungan hanya 4%. Sementara itu, imbal hasil SUN AS sebesar 3% dalam dolar AS. Artinya keuntungan dari penempatan dana di SUN Indonesia dan AS hanya selisih 1%.

Adapun BI diprediksi Lana tidak akan menaikkan suku bunganya. "Analis memperkirakan BI 7 Days Repo Rate tetap 4,25% tidak ada yang memperkirakan naik dari analis di Bloomberg," ucapnya. Jikapun bunga acuan naik, ia meyakini hal tersebut berdasarkan keputusan logis.

Berdasarkan pada data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, kepemilikan investor asing di SUN kembali menyusut sepekan ini. Per Rabu (25/4), investor asing memegang Rp 852,7 triliun dari total SUN Indonesia, turun sekitar Rp 17 triliun dari posisi Jumat (20/4) pekan lalu yang sebesar Rp 869,797.

Seiring kondisi tersebut, yield SUN Indonesia merangkak naik. Mengacu pada data Trading Economics Kamis (26/4), yield SUN Indonesia tenor 10 tahun tercatat melambung 0,46% dalam sepekan menjadi 7,14%.

Kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya. Yield SUN India meningkat 0,36% dalam sepekan menjadi 7,76%, Filipina meningkat 0,3% menjadi 6,29%, Vietnam naik 0,25% menjadi 4,4%, Malaysia naik 0,24% menjadi 4,19%, dan Singapura naik 0,22% menjadi 2,64%.

Sementara itu, di pasar saham domestik, investor asing tercatat membukukan penjualan bersih (net sell) sekitar Rp 5 triliunan dalam sepekan. Kondisi tersebut membuat indeks anjlok ke bawah level 6.000 sejak Kamis (26/4).  (Baca juga: IHSG Longsor, 10 Saham Ini Paling Banyak Dilepas Asing)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...