Ekonom Ingatkan Kepemilikan Asing di Surat Utang Negara Terlalu Tinggi

Martha Ruth Thertina
18 Agustus 2017, 12:46
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA
Dolar

Selain itu, ia juga menyinggung soal kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) yang tengah menaikkan secara bertahap bunga dana-nya dan akan mulai menurunkan neraca keuangannya. Kondisi tersebut juga bisa mempengaruhi likuiditas global dan berdampak pada pasar modal domestik.

Hal senada diungkapkan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Mengacu pada pengalaman sebelumnya, aksi jual yang dilakukan oleh investor asing di pasar SBN atau pasar saham umumnya juga akan mendorong aksi jual oleh investor domestik. “Pada akhirnya akan menekan kondisi di pasar keuangan lebih buruk lagi,” ucapnya.

Melihat risiko tersebut, David menyarankan agar pemerintah dan otoritas keuangan mulai memecah konsentrasi dana asing. Caranya ,dengan memperkenalkan instrumen investasi lain di luar SBN, misalnya obligasi terbitan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Efek Beragun Aset (EBA), atau memperkenalkan produk investasi baru separuh obligasi separuh ekuiti. “Memang harus pelan-pelan appetite dialihkan,” ucapnya.

Di sisi lain, selain memperbanyak variasi produk investasi, Josua menyarankan agar pemerintah mendorong investor-investor domestik untuk meningkatkan kepemilikannya di SBN. “Mendorong investor-investor domestik seperti dana pensiun, asuransi dan reksadana untuk meningkatkan kepemilikannya pada SBN,” kata dia.

Dalam catatannya, kepemilikan asing pada SBN meningkat sekitar Rp 116 triliun sepanjang tahun ini, sementara kepemilikan asuransi meningkat Rp 20 triliun. Sedangkan kepemilikan dana pensiun meningkat Rp 13 triliun dan kepemilikan reksadana meningkat Rp 7 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...