BKPM Ramal Kenaikan Rating S&P Baru Berdampak Signifikan 2018

Miftah Ardhian
23 Mei 2017, 12:58
Menteri Perdagangan Thomas Lembong
Katadata | Arief Kamaludin
Kepala BKPM Thomas Lembong

"Kami tidak hanya puas dengan bbb-. Kami akhirnya mau ke bbb, bbb+, a-, a, dan seterusnya. Makanya, kami harus terus genjot reformasi dan pengembangan ekonomi, ujar Lembong. (Baca: Dapat Rapor Hijau dari BPK dan S&P, Sri Mulyani Harap Investasi Naik)

Seperti diketahui, S&P akhirnya menaikkan peringkat utang luar negeri Indonesia ke level layak investasi (investment grade). Kenaikan peringkat ini menandakan penilaian positif lembaga pemeringkatan internasional tersebut terhadap prospek dan kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Dalam siaran pers yang dipublikasikannya, Jumat (19/5), S&P menaikkan peringkat kredit luar negeri Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. Kenaikan peringkat itu didasarkan kemampuan Pemerintah Indonesia dalam pengelolaan anggaran, baik penerimaan maupun pengeluaran secara efektif.

Amannya anggaran negara pada tahun lalu adalah berkat keberhasilan program pengampunan pajak (tax amnesty). Selain itu, pemerintah sempat memangkas belanja dalam APBN Perubahan 2016. "Dengan begitu anggaran negara menjadi stabil di tengah gejolak perdangan dunia," tulis S&P dalam rilisnya.

Dengan terjaganya anggaran negara, S&P berharap pemerintah Indonesia bisa mengelola utang lebih baik lagi hingga mencapai level terendah. Upaya ini sejalan dengan rencana menurunkan defisit anggaran secara bertahap. (Baca: IHSG Cetak Rekor Baru Berkat Peringkat Layak Investasi dari S&P)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...