Ke Jepang, Luhut Kantongi Proyek Hingga Rp 130 Triliun

Safrezi Fitra
11 Oktober 2016, 18:25
Luhut
Arief Kamaludin | Katadata

Luhut mengaku akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut. Nantinya akan dibentuk tim kerja bersama (working group) di Indonesia dan di Jepang. “Kalau semua working group-nya bekerja. Kami berharap itu akan bisa mulai berbagai proyek itu awal atau first quarter next year (kuartal pertama tahun depan),” ujarnya.

(Baca: Ke Jepang, Jokowi Bahas Proyek Pelabuhan Patimban)

Dari berbagai proyek ini, Luhut melihat yang paling mungkin bisa mulai dikerjakan pada kuartal I-2017 adalah Pelabuhan Patimban. Menurutnya proyek ini sangat dibutuhkan bagi Indonesia. Targetnya tahap pertama Pelabuhan Patimban bisa rampung pada 2019.

Kemudian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya yang diharapkan bisa dimulai paling lambat pada kuartal kedua tahun depan. Karena proyek ini dianggap memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia.

Banyaknya proyek yang akan digarap Jepang, kata Luhut, bisa menepis anggapan bahwa pemerintah selama ini lebih memihak Cina ketimbang Jepang. Seperti diketahui ada beberapa proyek yang awalnya hendak dikerjakan oleh Jepang, tapi kemudian pemerintah lebih memilih menyerahkan proyek tersebut ke Cina.

Menurutnya selama ini hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang masih bagus. Jadi jangan terlalu membesar-besarkan bahwa investasi Cina lebih banyak masuk ke Indonesia. "Enggak betul juga. Karena investasi terbesar di Indonesia sekarang masih Jepang. Cina pada posisi 3 atau 4," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...