DPR Sarankan Perlebar Defisit Anggaran untuk Genjot Ekonomi

Desy Setyowati
26 Mei 2016, 18:31
Gedung DPR
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung DPR/MPR

(Baca: Permintaan Lemah, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi)

Berbeda dengan  Anggota DPR dari Fraksi PAN Sukiman yang berpandangan, tren perlambatan ekonomi global masih akan berlanjut tahun depan sehingga masih berdampak terhadap Indonesia. Apalagi, penerimaan negara yang rendah masih akan menghantui perekonomian tahun depan. Karena itu, target pertumbuhan ekonomi 2017 yang realistis hanya 5-5,5 persen.

Menanggapi pandangan tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, penerimaan negara akan mendapat sokongan dari penerapan pengampunan pajak (tax amnesty) yang diharapkan bisa berlaku paruh kedua tahun ini. Dia memperkirakan, kebijakan itu akan menambah penerimaan pajak sebesar Rp 165 triliun.

(Baca: Pemerintah Ajukan Revisi Besaran Tarif Tax Amnesty)

Sementara dampak positif terhadap penerimaan tahun depan terlihat dari sisi peningkatan basis pajak (tax based) lantaran adanya penambahan wajib pajak baru. “Target pertumbuhan ekonomi (tahun depan) sudah mempertimbangkan tax amnesty,” kata Bambang.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemotongan anggaran belanja tidak akan mengganggu target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,3 persen. Begitu pula dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan adanya pemotongan anggaran yang lebih besar lagi sebagai langkah efisiensi.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...