Setelah LRT, Jokowi Akan Resmikan Kereta Sulawesi dan Papua

Safrezi Fitra
9 September 2015, 16:54
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Setelah meresmikan pembangunan proyek kereta listrik ringan atau light rail transit (LRT), Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meresmikan proyek kereta Trans Sulawesi dan Trans Papua. Rencananya kereta Trans Sulawesi akan diresmikan pembangunannya pada akhir bulan ini, sedangkan Trans Papua menyusul awal tahun depan.

Sebelum meresmikan proyek kereta Trans Sulawesi, Jokowi menginstruksikan Kementerian Perhubungan bisa melakukan pengerjaan kereta api Makassar ? Parepare terlebih dahulu. Setidaknya, saat diresmikan, sudah ada rel kereta yang dibangun sepanjang 5-7 kilometer.

"Saya minta 5 sampai 7 kilometer sudah dikerjakan. Kalau sudah ada itu, mengontrolnya lebih mudah," kata Jokowi saat meresmikan pekerjaan proyek LRT di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9).

Menurut dia, selama ini banyak proyek yang berakhir hanya sampai pada seremoni peresmian proyeknya saja, sementara pembangunannya tidak berjalan. Untuk saat ini, dia ingin memastikan terlebih dahulu pengerjaan proyeknya berjalan, baru kemudian dilakukan seremoni peresmiannya.

Jokowi pun meminta Kementerian Perhubungan untuk segera menyelesaikan studi kelayakan proyek pembangunan kereta pertama di Papua pada tahun ini, agar pembangunannya bisa dilakukan tahun depan. Proyek kereta sepanjang 150 kilometer ini akan menghubungkan kota Sorong hingga Manokwari.

Menanggapi perintah Presiden ini, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Sugiadi Waluyo optimistis bisa merealisasikan target tersebut. "Ini pekerjaannya sudah ada. Hanya saja kami masih menunggu rel-nya datang dari Cina, kira-kira pertengahan bulan ini," kata Sugiadi.

Saat ini pengerjaan untuk ruas pertama proyek kereta Trans Sulawesi ini baru mencapai 2-3 kilometer. Sisanya 3-4 kilometer akan segera diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan. Dia mengatakan sekitar 30 kilometer lahan proyek ini sudah dibebaskan. Sisanya sekitar 116 kilometer, ada yang sudah hampir rampung dan siap dibayarkan, ada juga yang masih terkendala masalah kelengkapan dokumen.Tahun ini pun kementerian sudah menganggarkan Rp 800 miliar untuk pembebasan lahan proyek tersebut.

Total panjang rel kereta yang membentang dari Makassar, Maros, Pangkajene, Barru, hingga Parepare ini mencapai 146 kilometer. Proyek ini pun sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu, sebelum Jokowi menjadi Presiden, tapi belum bisa berjalan pengerjaannya.

Sementara untuk kereta Trans Papua, kementerian telah menganggarkan Rp 6 miliar untuk melakukan studi kelayakan. Dalam studi ini proyek kereta Papua dibagi dua trase. Trase pertama dan kedua, memiliki jarak yang sama, yakni sepanjang 75 kilometer. Sugiadi menargetkan Detail Engineering Detail (DED) dan juga kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) akan segera diselesaikan setelah studi kelayakan rampung.

"Kami berharap sebelum akhir Kabinet (kedua proyek ini) bisa selesai," kata Sugiadi.

Proyek kereta Trans Sulawesi dan studi kereta di wilayah Papua Barat merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan tahun ini. Kementerian menargetkan ada lima program di bidang perkeretapian yang harus dicapai pada tahun ini. Lima program tersebut adalah pengembangan jalur kereta di Jawa, pembangunan jalur kereta di Sumatera dan Sulawesi, serta penyelesaian studi kelayakan kereta di Papua Barat dan Kalimantan.

Untuk merealisasikan hal ini Kementerian Perhubungan telah mendapatkan dana sebesar Rp 64,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Angka ini naik Rp 20 triliun dari alokasi dalam APBN 2015 yang hanya Rp 44,9 triliun.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...