Sejumlah Politisi Mendaftar Anggota BPK
Dihubungi terpisah, auditor Senior BPK, Mohd Rizal Rambe berpendapat anggota BPK yang dipilih nantinya sebaiknya memiliki latar belakang auditor, tidak bermasalah dan memiliki dedikasi yang tinggi. Selain itu sebaiknya anggota BPK memiliki perhatian terhadap pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di BPK.
"Sehingga tercipta pola karier yang adil," ujarnya.
Menurutnya anggota BPK yang baru memiliki tantangan untuk menegakkan opini publik yang sempat miring terhadap BPK. Caranya, dengan melakukan keterbukaan kepada masyarakat. Masyarakat bisa mengakses semua informasi hasil audit yang dilakukan BPK.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Anggota Komisi XI Sadar Subagyo yang juga mendaftar sebagai anggota BPK mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika politisi menjadi anggota BPK. Jika ia terpilih, maka ia akan bersikap profesional sehingga mampu independen. Namun ia tak menampik kemungkinan adanya anggota BPK berlatar belakang politisi yang tak mampu bersikap independen. "Mungkin bisa saja terjadi tidak independen, namun tergantung dari profesionalisme yang bersangkutan," ujarnya kepada Katadata.
Sadar mengemukakan alasannya menjadi anggota BPK agar dapat memperbaiki kinerja BPK. Ia mencontohkan sejak tahun 2009-2013, ada 254 ribu rekomendasi BPK. Namun yang ditindaklanjuti hanya 50 persen saja.
Ketua Komisi XI DPR Olly Dondokambey juga tak mempermasalahkan anggota BPK berasal dari politisi. Menurutnya anggota BPK yang berasal dari mantan politisi memiliki keunggulan karena sudah melewati proses panjang sebagai politisi. "Artinya ada proses panjang menjadi seorang politisi, proses sekolah dan pengalaman diluar dan masuk anggota parpol," ujarnya.
Dia pun tidak menghawatirkan jika anggota BPK yang berasal dari politisi akan menimbulkan konflik kepentingan. "Pengalaman saya bekas anggota DPR masuk BPK sangat objektif," katanya. (Baca: Wakil Ketua Komisi XI Incar Kursi Anggota BPK)