Kadin Prediksi Ekonomi Kuartal II Minus 3%, Pengangguran akan Meledak

Image title
20 Mei 2020, 14:01
kadin, proyeksi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, pandemi corona
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
Ilustrasi. Kadin menyebut kontraksi ekonomi berpotensi menimbulkan ledakan jumlah pengangguran.

Adapun total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 1.600 triliun. Rinciannya Rp 400 triliun untuk kesehatan, Rp 600 triliun untuk bantuan bagi masyarakat, dan Rp 600 triliun untuk mendorong ekonomi.

"Memang kalau kita lihat bantuan yang disiapkan pemerintah sangat kurang dan kami merasa tidak akan mencukupi dengan stimulus yang disiapkan. Makannya kami mengusulkan stimulus yang jauh lebih tinggi baik untuk kesehatan, jaring pengaman sosial dan stimulus ekonomi," kata dia.

(Baca: Corona Belum Usai, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2020 Minus 2,2%)

Sebelumnya, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Sugiyono Madelan Ibrahim juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II berada di angka negatif. Sebab, penanganan pandemi corona belum menunjukkan hasil yang positif. 

Kondisi lebih parah dibanding krisis 1998 karena pandemi corona langsung menyerang pusat pemerintahan dan bisnis. "Dugaan saya angka pertumbuhan ekonomi kuartal II bisa sampai -0,25%, sebab penggerak perekonomian nasional, yakni Jabodetabek terkena pukulan paling berat," kata Sugiyono, beberapa waktu lalu.

Pada krisis 1998 ekonomi masih bisa bergerak karena UMKM masih mampu menjadi tulang punggung. Sedangkan, saat ini adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat UMKM juga kena pukulan berat. 

Sementara, memperbaiki kinerja pun tidak mudah dalam waktu dekat, karena banyak pihak butuh waktu untuk menyesuaikan saat pandemi corona berakhir nanti. Ini asumsi jika pandemi corona berakhir dalam waktu dekat.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...