Pertumbuhan Harga Properti Residensial Makin Lambat di Kuartal III

Agatha Olivia Victoria
12 Agustus 2020, 14:22
bank indonesia, properti
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ilustrasi, foto udara proyek pembangunan sebuah komplek perumahan di kawasan BSD City Tangerang, Banten, Selasa (31/12/2019). Survei Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial masih melambat pada triwulan ketiga tahun ini.

Perlambatan pertumbuhan harga rumah triwulanan diperkirakan terjadi pada seluruh tipe rumah, terutama harga rumah tipe kecil yang hanya tumbuh 0,18%, lebih rendah dari 0,50% pada triwulan sebelumnya.

BI juga menyebut adanya pelambatan kenaikan harga properti residensial secara tahunan pada triwulan Il 2020. Hal tersebut tercermin dari IHPR yang tercatat tumbuh sebesar 1,59%, lebih rendah dibandingkan 1,68% pada triwulan I 2020.

Perlambatan IHPR terjadi pada rumah tipe kecil yang tercatat tumbuh sebesar 2,35%, lebih rendah dari 2,83% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan wilayah, perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan terutama terjadi di Kota Medan dan Pontianak, masing-masing tercatat tumbuh 3,96% dan 1,02%, lebih rendah dari 7,14% dan 1,67% pada triwulan sebelumnya.

Penjualan properti residensial primer triwulan lI 2020 secara tahunan juga masih rendah. Meskipun, penjualan rumah pada periode tersebut tercatat hanya mengalami kontraksi 25,60%, sedikit membaik dari kontraksi 43,19% pada triwulan sebelumnya. Namun masih lebih dalam dari kontraksi 15,79% pada triwulan II 2019.

Penurunan volume penjualan terjadi pada seluruh tipe rumah, baik rumah tipe menengah, rumah tipe besar, dan rumah tipe kecil. Responden menyampaikan terhambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial tersebut disebabkan beberapa faktor, seperti pandemi Covid-19 dan penerapan PSBB (19,85% jawaban responden) serta suku bunga KPR (17,3% jawaban responden).

Meski demikian, rata-rata suku bunga KPR pada triwulan II 2020 (data laporan bulanan bank umum, per Juni 2020) sebesar 8,92% turun dibandingkan 9,12% pada triwulan sebelumnya. Tetapi, responden merasa suku bunga itu masih cukup tinggi terutama untuk rumah tipe kecil dan menengah.

Faktor lain yang dinilai masih menjadi penghambat antara lain proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR di perbankan (17,10%), masalah perizinan/birokrasi (15,83%), dan kenaikan harga bahan bangunan (11,74%).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...