Meski PMI Manufaktur Membaik, Rupiah Melemah ke Rp 14.572/US$

Agatha Olivia Victoria
1 September 2020, 17:46
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Meski PMI manufaktur Indonesia Agustus 2020 membaik, nilai tukar rupiah melemah 0,07% ke level Rp 14.572 per dolar AS pada pasar spot, Selasa (1/9).
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Meski PMI manufaktur Indonesia Agustus 2020 membaik, nilai tukar rupiah melemah 0,07% ke level Rp 14.572 per dolar AS pada pasar spot, Selasa (1/9).

Selain itu, pelaku pasar juga masih mencermati perkembangan tensi hubungan AS dan Tiongkok, di mana pada Senin (31/8) Washington mengeluarkan pernyataan tengah membangun dialog ekonomi bilateral baru dengan Taiwan. Hal ini dikhawatirkan akan makin membuat Beijing murka, mengingat Tiongkok menganggap Taiwan merupakan wilayahnya.

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menilai tidak ada sentimen negatif karena rilis PMI terbaru menunjukkan adanya indikasi perbaikan ekonomi. IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2020 berada di level 50,8. Angka ini naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 46,9.

Ibrahim menilai PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula, sehingga bila melewati level ini maka bisa dikatakan pelaku usaha tengah bersiap melakukan ekspansi. Menurutnya PMI manufaktur Indonesia kini berada di titik tertinggi sejak Februari 2020, artinya perlahan tetapi pasti ekonomi mulai pulih dan kembali ke level pra-pandemi virus corona atau Covid-19.

Terkait kemungkinan resesi, Ibrahim melihat kontraksi pertumbuhan ekonomi masih akan terjadi di kuartal III 2020. Meski demikian, melihat angka PMI manufaktur yang naik signifikan, kontraksi ekonomi akan lebih kecil dan berlangsung sementara.

Dalam perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah kemungkinan bergerak fluktuatif dan melemah tipis, dengan pergerakan di kisaran Rp 14.550-14.620 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...