Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi Terancam Tingginya Kasus Covid-19

Agustiyanti
10 Desember 2020, 19:26
pertumbuhan ekonomi, pemulihan ekonomi nasional, pandemi corona, kasus covid-19
123RF.com/alphaspirit
Ilustrasi. Pemerintah berharap ekonomi pulih sepenuhnya pada tahun depan.

Ekonomi tahun depan, menurut Ellen, akan pulih bertahap seiring kemungkinan masih berlanjutnya penyebaran kasus Covid-19. Ketidakpastian pada tahun depan tak serta merta menghilang dengan kehadiran vaksin karena distribusi yang masih membutuhkan waktu.

Kasus positif Covid-19 hingga kini masih terus bertambah. Total Kasus hingga 10 Desember 2020 mencapai 598.933 dengan 491.975 pasien dinyatakan sembuh dan 18.336 orang meninggal dunia.

Ekonom dari LPEM UI Teuku Riefky juga masih ragu dengan kelancaran distribusi vaksin ke daerah. Ketersediaan vaksin, menurut dia, tak akan menyelesaikan masalah dalam waktu dekat. "Setelah vaksin, masih muncul masalah lain agar ekonomi bisa pulih secara penuh. Menurut saya, jalan paling tepat dalah mengatur mobilitas masyarakat dan meningkatkan kesiapan faskes," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (10/12). 

Ia menilai data=data perekonomian yang membaik, seperti keyakinan konsumen belum menjadi pertanda mulai pulihnya perekonomian. Selain itu, menurut dia, perekonomian pada tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian.  Pengendalian kasus menjadi kunci utama dalam pemulihan ekonomi. 

"Ketidakpastian masih tinggi. Kita belum tahu apakah pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut. Bisa saja kuartal IV membaik, tetapi kembali memburuk pada kuartal I 2021. Ini tergantung pengendalian kasus," katanya.

Ekonom INDEF Rizal Taufikurahman menilai daya beli masyarakat masih terbatas pada tiga bulan terakhir tahun ini. Meski IKK membaik, inflasi yang masih rendah menunjukkan kondisi tersebut. 

"Stimulus PEN ternyata belum memadai untuk mendorong konsumsi rumah tangga," katanya. 

Ia memperkirakan ekonomi baru akan pulih seperti sebelum Pandemi Covid-19 pada 2022. Ekonomi pada tahun depan ditaksir hanya tumbuh 3%. Proyeksi yang sama sebelumnya diberikan Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021, tergambar dalam databoks di bawah ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya berharap ekonomi dapat kembali pulih secara penuh paling lambat pada 2021. Kondisi perekonomian sudah mulai membaik pada kuartal III 2020 dan diharapkan terus berlanjut hingga tahun depan. 

"Ekonomi diharapkan tidak hanya membaik, tapi pulih sepenuhnya. Ini menjadi tantangan kaurtal IV dan 2021 karena masih ada ancaman covid-19," kata Sri Mulyani dalam acara Business, Finance, and Accounting Conference, Selasa (8/12). 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan optimisme perekonomian pada tahun depan didasarkan pada satu kondisi prasyarat yakni vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan. Jika syarat tersebut terpenuhi, ekonomi tahun depan tumbuh 4,8% hingga 5,8%. 

Ada lima kebijakan utama yang akan didorong BI, pemerintah, dan seluruh regultor sektor keuangan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi. Pertama, pembukaan secara bertahap sektor yang produktif dan aman. Kedua, mempercepat realisasi stimulus fiskal.

Ketiga, peningkatan kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha untuk mengatasi credit crunchKeempat, keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial. Kelima, mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya untuk UMKM.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...