Dampak Pandemi ke Ekonomi RI Tak Separah Negara Lain, Waspadai Utang

Agustiyanti
23 Maret 2021, 10:53
Fitch rating, peringkat utang Indonesia, dampak pandemi Covid-19
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Fitch memperkirakan utang pemerintah akan mencapai puncaknya pada sekitar 42% dari PDB pada tahun 2022, jauh di bawah negara-negara dengan peringkat utang BBB sebesar 57%.

Dalam jangka panjang, Fitch menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendapat dorongan dari penerapan Omnibus Law Cipta Kerja, yang bertujuan untuk meringankan beberapa hambatan investasi yang telah lama berlangsung lama.

Di sisi lain, Fitch menilai Konsolidasi fiskal harus dipercepat mulai tahun 2022, setelah dampak pandemi mereda. Lembaga ini memperkirakan defisit fiskal akan turun menjadi 5,6% pada 2021 dari 6,1% pada tahun lalu atau sejalan dengan target pemerintah.

"Kami memperkirakan rasio pendapatan akan meningkat secara bertahap menjadi 12,3% dari PDB pada tahun 2021 dan 12,8% pada tahun 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi, dari 12,1% pada tahun 2020," kata Fitch. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, banyak negara yang mengalami penurunan peringkat utang karena kondisi fiskal. Afirmasi peringkat utang Indonesia oleh Fitch, menurut dia, mengkonfirmasi kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang masuk kuat dan berprospek positif.

"Ada 124 downgrade rating yang dilakukan tiga lembaga pemeringkat, Fitch, Moody's, dan S&P. Kalau kita lihat, ada 133 yang direvisi outlook-nya menjadi negatif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (23/3). 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menilai, afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan stakeholder  atas  stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antar lembaga anggota KSSK yaitu Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus bersinergi dengan Pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional," katanya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...