Warga Miskin Tak Mengurangi Konsumsi Rokok Meski Penghasilan Anjlok

Agustiyanti
1 Juli 2021, 19:29
konsumsi rokok, warga miskin, rokok, pandemi Covid-19
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Survei IDEAS menunjukkan, rata-rata pengaluran keluarga miskin untuk rokok turun hingga 10% selama pandemi dari Rp 406 ribu menjadi Rp 364 ribu per bulan.

"Prevalensi (jumlah) perokok di keluarga miskin rata-rata 11,3%, dengan konsumsi rokok rata-rata mencapai 8,6 batang per hari,” terang Yusuf.

Profil Keluarga miskin perokok dicirikan dengan pendidikan kepala keluarga yang rendah. Lebih dari 75 persen responden hanya menamatkan pendidikan pada tingkat SMP. Profesi dominan adalah berdagang, buruh bangunan, buruh lepas, dan bekerja serabutan.

"Ironisnya, 17,9 persen dari kepala keluarga miskin dengan perokok, berstatus tidak bekerja," katanya.

Menurut Yusuf, rokok telah menjadi ‘kebutuhan dasar’ bagi keluarga miskin dan setara dengan kebutuhan pangan. Rokok adalah pengeluaran keluarga miskin yang prioritas dan signifikan, mencapai hingga Rp 400 ribu per bulan, dan tidak tergeser bahkan ketika pandemi menerpa.

"Pengeluaran rokok keluarga miskin setara dengan sepertiga pengeluaran untuk makan sehari-hari, dan 2,5 kali lebih besar dari tagihan listrik," katanya.

Ia mengatakan, harga rokok saat ini masih terjangkau oleh kelompok miskin. Selain itu distribusi penjualan yang masif nyaris tanpa batas dengan sebagian besar jalur distribusi rokok dilakukan melalui jalur ritel tradisional membuat orang miskin dapat terus merokok.

"Ritel tradisional ini tidak hanya menjual rokok per bungkus namun juga secara ‘ketengan’ (per batang), yang kian memudahkan perokok muda dan perokok termiskin sekalipun untuk tetap terus merokok," ujarnya.

Hasil survei Komnas Pengendalian Tembakau yang dirilis pada Februari lalu juga menunjukkan sebagian besar perokok tak menurunkan konsumsi rokok selama pandemi virus corona Covid-19.  Sebanyak  48,5% responden dengan pendapatan kurang dari Rp 5 juta yang tetap mempertahankan konsumsi rokoknya saat pandemi, sedangkan 53,8% responden dengan pendapatan lebih dari Rp 5 juta mempertahankan konsumsi rokoknya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...