Sri Mulyani Soroti Anggaran Daerah untuk Covid-19 Baru Terserap 18%

Abdul Azis Said
19 Juli 2021, 13:37
sri mulyani, bantuan sosial, anggaran bansos, apbd
Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, telah menambah anggaran perlindungan sosial dalam APBN Rp 39,3 triliun menjadi total Rp 187,8 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, Menteri Sosial juga menerima permintaan dari daerah sebanyak 5,9 juta keluarga yang diharapkan mendapat bantuan pemerintah pusat. "Kami memutuskan keluarga ini akan menerima sama seperti kartu sembako. Mereka akan diberikan Rp 200 ribu/KPM/bulan selama 6 bulan dengan alokasi anggaran Rp 7,08 triliun," katanya.

Pemerintah juga akan memperpanjang diskon listrik kepada 32,6 juta pelanggan yang semula berakhir September hingga Desember. Tambahan anggaran diskon listrik 450 Va dan 900 Va sebesar Rp 1,91 triliun sehingga total anggaran untuk program ini mencapai Rp 9,49 triliun.

"Kami juga akan memperpanjang bantuan rekening minimum biaya beban yang biasa diminta pengusaha kecil kepada 1,14 juta pelanggan hingga Desember. Ada tambahan anggaran Rp 420 miliar," ujarnya. 

Program Prakerja yang semula diberikan kepada 5,6 juta peserta dengan anggaran Rp 20 triliun, menurut Sri Mulyani, akan ditambah Rp 10 triliun untuk 2,8 juta peserta. Dengan demikian. total anggaran mencapai Rp 30 triliun untuk 8,4 juta peserta.

"Berdasarkan beberapa survei, program prakerja ini mampu membantu mereka yang belum bekerja atau terkena PHK," katanya.

Selain itu, Sri Mulyani memperpanjang subsidi kuota untuk 38,1 juta siswa atau tenaga pendidik hingga Desember 2021. Alokasi anggaran ditambah Rp 5,54 triliun sehingga total anggaran mencapai Rp 8,53 triliun.

Pemerintah  juga akan mempercepat penyaluran BLT Desa yang baru tersalurkan kepada 1 juta keluarga dari 8 juta kaluarga sasaran dengan merelaksasi sejumlah aturan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 28,8 bulan untuk penyaluran selama 13 bulan dengan manfaat Rp 300 ribu/keluarga/bulan.

Di samping itu, pemerintah juga menambah anggaran kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun untuk merespon lonjakan kasus selama PPKM Darurat. Ia mengatakan tambahan dana ini antara lain digunakan untuk membayar klaim perawatan pasien hingga akhir tahun Rp 25,87 triliun dan Rp 1,08 triliun untuk tambahan insentif bagi 3 ribu nakes non spesialis dan 20 ribu perawat.

Tambahan anggaran kesehatan juga dipakai untuk menyediakan 2 juta paket obat Covid-19 kepada isolasi mandiri (isoman) dengan alokasi Rp 400 miliar, pembangunan rumah sakit darurat Rp 2,75 triliun, suplai oksigen  Rp 370 miliar, percepatan vaksinasi Rp 1,96 triliun, serta penebalan PPKM Mikro daerah sebesar Rp 790 miliar.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...