Prospek Cerah Ekonomi dari Rekor Surplus Neraca Perdagangan Agustus

Agustiyanti
16 September 2021, 10:24
neraca perdagangan, ekspor, impor, pertumbuhan ekonomi, ekspor impor
123rf.com
Ilustrasi. Ekonomi kuartal III berpotensi tumbuh mendekati 4%, lebih baik dari prediksi sebelumnya.

Data google mobility index yang dipantau BPS pada 1-26 Agustus menunjukkan kenaikan aktivitas di luar rumah, seperti perdagangan ritel, perkantoran, tempot berbelanja kebutuhan sehari-hari, hingga tempat wisata. Sedangkan pergerakan masyarakat di dalam rumah cenderung menurun. 

Sri Mulyani menilai, mobilitas masyarakat yang meningkat adalah sinyal baik bagi ekonomi. Namun, ia meminta semua pihak tetap hati-hati lantaran khawatir lonjakan kasus Covid-19. “Ekonomi tahun ini akan tumbuh 3,7% hingga 4,5%. Namun dengan catatan, kondisi ekonomi pada September terus menunjukkan perbaikan,” ujarnya.

Ekonom BCA David Sumual juga melihat aktivitas ekonomi meningkat sejak Agustus, bahkan semakin membaik pada September. Data ekspor dan impor yang lebih baik dari prediksi mengkonfirmasi terjadinya pemulihan ekonomi. 

“Ekonomi kuartal III mungkin lebih tinggi dari ekspektasi. Kinerja ekspor dan impor lebih baik, Investasi infrastruktur tetap berlanja, belanja sudah jalan, dureble goods lebih baik dari ekpektasi,” kata David. 

Pembatasan yang dilakukan pemerintah pada tahun lalu, menurut David, memukul transaksi belanja hingga anjlok 25% pada April dan Mei dari rata-rata transaksi bulanan. Sementara saat penerapan PPKM darurat dan PPKM level 3, transaksi belanja hanya turun 6%. 

“Transaksi belanja sudah tumbuh positif 4% dan semakin membaik pada September,” kata David. 

Ia memperkirakan ekonomi pada kuartal ketiga dapat mendekati 4%, lebih baik dari prediksi sebelumnya yang berada di kisaran 3%. Ramalan yang lebih optimistis juga terjadi pada ekonomi tahun ini yang diperkirakan mencapai 4%, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang berada pada kisaran 3,5%. 

 

Sementara itu, Andry Asmoro masih memperkirakan, ekonomi pada kuartal ketiga akan tumbuh 3,5%, sedangkan ekonomi sepanjang tahun ini akan tumbuh 3,69%.  Proyeksi hampir serupa juga disampaikan Ekonom UOB Enrico Tanuwidjaja. Ia memperkirakan ekonomi pada tahun ini akan tumbuh di kisaran 3,5% dan tumbuh lebih baik pada tahun depan di kisaran 5%. 

Tantangan Melemahnya Ekonomi Cina

Kinerja ekspor dan impor yang gemilang pada Agustus tak lepas dari kinerja ekspor Cina yang melonjak pada periode yang sama. Cina adalah mitra dagang terbesar Indonesia, baik dalam hal ekspor maupun impor.

Namun, Negara Tirai Bambu ini kini menghadapi ancaman perlambatan ekonomi akibat gangguan rantai pasok global, seiring gelombang Covid-19 varian Delta yang belum mereda. Kondisi ini terindikasi dari kinerja pabrik dan ritel yang lesu.

Biro Statistik Nasional (NBS) melaporkan, output industri atau produksi naik 5,3% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhannya melambat dibandingkan Juli 6,4%. Pertumbuhan produksi bulan lalu merupakan yang paling lambat sejak Juli 2020. Capaian ini juga di bawah ekspektasi analis 5,8%. 

Belanja konsumen juga hanya naik 2,5%, di bawah ekspektasi pasar 7%. Padahal pada Juli bisa tumbuh 8,5%. Pertumbuhan pada Agustus merupakan yang paling lambat dalam setahun terakhir.

Meski ekonomi Cina menunjukkan tanda-tanda melemah, David menilai kinerja ekspor tetap akan baik hingga akhir tahun. Jika pun melemah, menurut dia, kinerja ekspor tetap akan lebih baik dibandingkan tahun lalu karena harga komoditas yang diperkirakan tetap akan tinggi. 

David memperkirakan, ekspor sepanjang tahun ini akan menembus US$ 240 miliar. Sementara kondisi impor masih akan tertahan sehingga neraca perdagangan diperkirakan mampu mencetak surplus di atas US$ 25 miliar pada akhir tahun. 

Hal serupa juga disampaikan Andry. Ia memperkirakan surplus neraca perdagangan masih akan berlanjut pada kuartal keempat tahun ini. "Pelemahan Cina kami perkirakan tidak akan membalikkan situasi seperti 2020 lalu," ujarnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...