Buru Obligor, Bos Satgas BLBI Minta Dukungan Anggaran ke Sri Mulyani

Abdul Azis Said
28 Januari 2022, 16:34
satgas BLBI,
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) didampingi Ketua Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Rionald Silaban. Satgas BLBI meminta anggaran kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjalankan kegiatan operasional.

Rencana permohonan anggaran khusus ini juga sudah disampaikan Rio dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI pada Rabu (26/1). Dia mengatakan, Satgas BLBI selama ini punya anggaran kecil dan hanya berupa honor tim. Anggaran inipun diselipkan ke dalam anggaran Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI) di bawah DJKN.

"Untuk 2022 kita akan melakukan permohonan kepada Ibu Menkeu karena rodanya sudah mulai berputar dan sebagaimana kita ketahui itu harus berakhir 2023 jadi kami juga sedang menyiapkan nanti end-gamenya seperti apa," kata Rio.

Pembentukan Satgas tersebut diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2021 yang dikeluarkan tanggal 6 April lalu. Satgas kemudian mulai memanggil para pengemplang melalui pengumuman terbuka di koran pada pertengahan Agustus tahun lalu dan melakukan penyitaan aset pertama di akhir bulan yang sama.

Belum genap setahun berjalan, Satgas BLBI melaporkan sudah berhasil mengumpulkan aset hasil sitaan senilai Rp 15,11 triliun dari para obligor/debitur BLBI. Namun ini masih jauh dari total tagihan dana BLBI sebesar Rp 110,45 triliun. 

Salah satu pengemplang kakap yang berhasil ditangkap yakni Grup Texmaco. Nilai aset yang sudah dikumpulkan dari perusahaan tekstil itu mencapai Rp 5,29 triliun berupa  746 bidang tanah Grup Texmaco yang luasnya mencapai 672,8 hektare. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...