Berita Satgas BLBI Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Aset sitaan eks BLBI PT Timor Putera Nasional perusahaan Tommy Soeharto tak kunjung laku terjual sekalipun berulang kali dilelang.

Masa tugas Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau Satgas BLBI akan habis pada akhir tahun ini.

Pemerintah menargetkan pemulihan utang BLBI mencapai sepertiga dari hak tagih negara terkait BLBI atau sekitar Rp 33 triliun hingga akhir tahun.

Penyitaan 186 bidang tanah milik PT Eraska Nova terkait dengan utang BLBI perusahaan tersebut mencapai Rp 12,12 miliar dan 7,84 juta dolar AS, belum termasuk biaya administrasi 10%.

Satgas BLBI kembali memanggil dua pengurus PT Timor Putra Nasional (TPN) Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Ronny Hendrarto Ronowicaksono untuk melunasi utang ke negara Rp 2,37 triliun.

Obligor yang akan terus dikejar penagihan utang BLBI tahun ini sebanyak 22 obligor dengan total utang ke negara pada akhir tahun lalu sebesar Rp 30,47 triliun

Satgas BLBI memanggil enam pengemplang dengan total utang mencapai Rp 9 triliun.

Satgas BLBI menyita aset dari debitur PT Pancasindhu Abadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Satgas BLBI telah mengumpulkan aset dan penerimaan negara mencapai Rp 28,37 triliun dari para pengemplang hingga 20 Februari 2023.

Aset pengemplang BLBI milik eks Bank Tamara yang disita Satgas berupa tanah di Jakarta Barat dengan nilai ditaksir mencapai Rp 1 triliun.

Satgas BLBI memanggil lima pengemplang utang ke negara. Total utang mereka Rp 193 miliar.

Adapun sengketa aset terkait dengan utang obligor BLBI dua bos bank Asia Pacific (Aspac), Setiawan dan Hendrawan Harjono.

Satgas BLBI telah mengurus sertifikasi tujuh aset properti eks BPPN.

Satgas BLBI sebelumnya menyita tanah dan bangunan dengan nama tiga perusahaan yang dimiliki duo bos Bank Asia Pacific yakni Setiawan dan Hendrawan Harjono.

Sengketa antara Satgas BLBI dan anak Kaharudin Ongko terkait penyitaan aset di Jakarta Selatan pada Maret 2022.