Rupiah Melemah Rp 14.400 Menanti Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi RI

Abdul Azis Said
7 Februari 2022, 09:34
rupiah, dolar, nilai tukar, makro
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Peningkatan  ekspektasi pasar terhadap kenaikan bunga acuan The Fed tampaknya juga dipengaruhi membaiknya situasi ketenagakerjaan Amerika.  Seperti diketahui, The Fed juga memantu perkembangan pasar tenaga kerja di samping inflasi sebagai pertimbangannya memperketat kebijakan moneter.

Data ketenagakerjaan Non-Farm Payrolls menunjukkan adanya penambahan 467 ribu tenaga kerja baru pada bulan lalu. Kenaikan kasus Omicron tampaknya tidak begitu berpengaruh terhadap aktivitas perekrutan tenaga kerja baru. Meski demikian, tingkat pengangguran Amerika naik ke 4% setelah bulan sebelumnya berada di 3,9%.

Di samping itu, tekanan terhadap rupiah juga dipengaruhi kenaikan harya minyak mentah dunia yang mulai mendekati US$ 100 per barel.  "Indonesia bisa mendapatkan dampak negatif dari kenaikan inflasi yang disebabkan kenaikan harga energi. Kenaikan inflasi yang di luar target pemerintah bisa mengganggu pemulihan ekonomi karena menurunkan daya beli masyarakat," kata Ariston.

Adapun bank sentral menargetkan inflasi tahun ini sebesar 2%-4%. Sementara itu, tanda-tanda kenaikan mulai terlihat dengan inflasi di Januari sebesar 2,18% secara tahunan, lebih tinggi dari 1,87% pada bulan Desember.

Di samping mengganggu perekonomian dari sisi inflasi, lonjakan harga minyak mentah juga bisa berdampak ke penurunan surplus neraca perdagangan karena indonesia merupakan net importir minyak mentah. Ariston memprediksi rupiah akan melemah bila neraca perdagangan sampai defisit lagi.

Sementara itu, analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.335-14.406 per dolar AS. Pergerakan rupiah dibayangi kenaikan kasus Covid-19.

"Kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri akan mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Angka positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, per hari ini, Minggu (6/2), kasus positif infeksi virus corona bertambah 36.057. Ini merupakan rekor tertinggi positif harian sejak 6 Agustus 2021.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...