Rupiah Melemah Rp 14.351/US$ Tertekan Memanasnya Konflik Rusia-Ukraina

Abdul Azis Said
18 Februari 2022, 09:49
rupiah, rupiah melemah, rupiah hari ini
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Rupiah diperkirakan melemah ke arah Rp 14.360 per dolar AS hari ini, dengan potensi support di Rp 14.300 per dolar AS.

Indeks saham utama Asia melemah pagi ini. Nikkei 225 Jepang memerah 0,66% disusul Shanghai SE Composite Cina 0,31% dan Hang Seng Hong Kong 0,57%. Indeks Kospi Korea Selatan juga melemah 0,08% bersama Nifty 50 India 0,1%.

Selain karena memanasnya konflik Rusia-Ukraina, Ariston menilai pelemahan rupiah hari ini juga dipengaruhi penyebaran kasus Covid-19 di dalam negeri. Kasus Covid domestik sudah melampaui puncak dari gelombang varian Delta Juli lalu.

"Ini menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi dalam negeri dan bisa menjadi penekan rupiah," kata Ariston.

Pemerintah melaporkan kasus positif Covid-19 bertambah 63.956 pada hari Kamis (17/2). Sekalipun turun dari laporan sehari sebelumnya, namun laporan kemarin masih lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang Delta Juli lalu. Dengan penambahan kemarin, maka kasus konfirmasi Covid-19 Indonesia sudah melampaui 5 juta kasus sejak awal pandemi.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto juga memperkirakan rupiah bisa melemah ke Rp 14.365 per  dolar AS, dengan potensi penguatan di Rp 14.278. Di samping terpengaruh konflik di dua negara bekas Uni Soviet, rupiah juga dibayangi risiko kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika (The Fed).

"Spekulasi akan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang lebih agresif di bulan Maret juga berdampak kepada rupiah," kata Rully kepada Katadata.co.id

Pasar sebelumnya memperkirakan The Fed bisa menaikkan bunga acuannya hingga lima kali pada tahun ini. Dalam asesmen Bank Indonesia, kenaikan bisa empat kali dimulai pada Maret. Namun, dalam perkembangannya, sejumlah perkiraan menunjukkan The Fed tampaknya bisa lebih agresif lagi. Bank Investasi terbesar Amerika Morgan Stanley dalam perkiraan terbaru menyebut The Fed bahkan bisa menaikkan bunga sampai enam kali sebesar 150 bps.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...