Simpanan di Bank Susut Jadi Rp 7.440 Triliun, Tabungan Jumbo Melesat
Sedangkan jenis simpanan lainnya mencatatkan penurunan. Nominal simpanan di deposito berkurang 0,6%, giro 3%, dan tabungan 1,1%.
Penurunan terbesar yakni simpanan Deposit on Call 32,3%.
"Berdasarkan jenisnya, nominal terbesar terdapat pada simpanan deposito yang mencakup 38,2% total," tulis LPS.
Mayoritas dari simpanan nasabah bulan lalu diperkirakan di Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV yang mencapai 50,4% dari total atau Rp 3.751 triliun. Meski demikian, simpanan di kelompok bank ini menyusut 2,8% dari bulan sebelumnya.
Simpanan di kelompok bank lainnya juga menyusut kecuali di KBMI 1. Simpanan di KBMI 2 dan KBMI 3 kompak menyusut 0,1%, sementara KBMI 1 tumbuh 0,5%.
Sekalipun nominal simpanan turun, pembukaan rekening baru terus tumbuh. Ini terlihat dari jumlah rekening perbankan bulan lalu mencapai 444,48 juta atau naik 15,1% dibanding Desember 2021.
Penambahan jumlah rekening ini terutama untuk nominal simpanan di bawah Rp 100 juta, tumbuh 15,3%. Sedangkan jumlah rekening dengan tiering nominal simpanan lainnya turun.
"Berdasarkan tiering, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering di bawah Rp 100 juta yang mencakup 98,6% total," kata LPS.
Dari jumlah rekening tersebut, LPS memberi penjaminan penuh kepada 444,16 juta rekening atau 99,9% dari total. Sebanyak 318 ribu rekening atau 0,1% diberikan penjaminan sebagian sampai dengan Rp 2 miliar.
Itu sebagaimana mandat dalam Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS.