Rupiah Makin Loyo ke 14.730/US$ Imbas Rontoknya Bursa Saham

Abdul Azis Said
19 Mei 2022, 10:20
rupiah, rupiah hari ini, rupiah melemah, dolar AS
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Pelemahan rupiah juga masih dipengaruhi adanya eksepktasi pasar terhadap pengetatan moneter The Fed yang lebih agresif. Kekhawatiran pasar masih belum reda terutama setelah Gubernur The Fed Jerome Powell kembali mempertegas bahwa normalisasi tak akan berhenti sampai inflasi terkendali.

The Fed sudah menaikkan dua kali bunga acyannya, masing-masing 25 bps pada pertemuan Maret dan 50 bps pada awal bulan ini. The Fed berencana masih akan menaikkan bunga 50 bps pada dua pertemuan mendatang.

Ariston mengatakan, efek surplus neraca dagang April yang cetak rekor diharapkan masih dpaat mengkompensasi sentimen negatif tersebut dan menahan pelemahan rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus dagang April mencapai US$ 7,56 miliar ditopang masih berlanjutnya pertumbuhan ekspor sementara impor lesu.

Senada dengan Ariston, analis DCFX Lukman Leong mengatakan sentimen risk off di bursa telah mendorong penguatan dolar AS. Sementara sentimen dari dalam negeri cenderung positif ditopang rekor surplus neraca dagang dan pelonggaran aturan pandemi berupa pembebasan syarat penggunaan masker di luar ruangan.

"Namun sentimen dari internal ini masih belum cukup untuk menahan perlemahan rupiah yang akan bergerak di range Rp 14.650-Rp 14.825, " kata Lukman kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...