Bunga Fed akan Naik 75 Bps, 40% Ekonom Prediksi AS Resesi Tahun Depan

Agustiyanti
21 Juli 2022, 13:59
bunga the fed, the fed, resesi ekonomi, resesi, suku bunga
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Ilustrasi. The Fed diperkirakan menaikkan bunga 75 bps pada pekan depan.

Mayoritas ekonom memperkirakan kenaikan bunga The Fed akan melambat menjadi 50 basis poin pada September dan 25 basis poin pada pertemuan November dan Desember. Pandangan tersebut sebagian besar tetap tidak berubah dari jajak pendapat terakhir.

Lebih dari 80% atau 82 dari 102 responden melihat suku bunga dana The Fed akan mencapai 3,25%-3,50% atau lebih tinggi pada akhir tahun ini. Tidak ada perubahan terkait perkiraan kapan Fed akan berhenti menaikkan suku bunga, yakni hingga fed fund rate di level 3,50%-3,75% pada Q1 2023. 

Namun, para ekonom memperkirakan,  tekanan harga diperkirakan akan tetap tinggi dan di atas tingkat target 2% Fed selama beberapa tahun mendatang. Inflasi yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen diperkirakan rata-rata 8,0%, 3,7% dan 2,5% pada tahun 2022, 2023 dan 2024.

Tingkat pengangguran diperkirakan rata-rata 3,7% tahun ini, tetapi meningkat menjadi 4,0% pada tahun 2023 dan 4,1% pada tahun 2024. Perkiraan ini masih rendah dengan perbandingan historis dan jauh dari level tertinggi yang terlihat di dekat awal resesi yang disebabkan oleh pandemi pada tahun 2020.

Para ekonom memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Setelah kontraksi yang mengejutkan di Q1 2022, pertumbuhan untuk Q2 diperkirakan hanya pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 0,7%, turun dari prediksi 3% bulan lalu. Sementara itu,  lebih dari 20% responen memperkirakan kontraksi akan kembali terjadi.

Proyeksi pertumbuhan PDB AS dipangkas menjadi 2% untuk tahun ini dari perkiraan 2,6% bulan lalu, dan hampir setengahnya menjadi 1,2% untuk 2022. Proyeksi lebih rendah ini seiring efek penuh dari kenaikan suku bunga Fed masuk ke dalam perekonomian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...