Pemerintah Telah Cairkan Subsidi Rp 12 T untuk Bangun 110.933 Rumah
Herry berharap ada kerja sama yang baik antar pemangku kepentingan program pembiayaan rumah. Hal ini dinilai penting agar target pembangunan rumah untuk MBR pada tahun ini dapat dicapai.
Ia sebelumnya mememaparkan, penyaluran FLPP pada paruh pertama tahun in mengalami dua kendala utama. Kendala yang dimaksud adalah pencairan dana FLPP baru dapat dilakukan pada Februari 2022 dan penyaluran menunggu ketersediaan kapasitas dari bank penyalur.
Herry mencatat, salah satu program bantuan pembiayaan rumah dengan laju penyaluran yang lambat adalah BP2BT. Menurut dia, hal ini terjadi karena keterlambatan pengajuan dari bank pelaksana.
Pada 2023, Herry menargetkan penyaluran bantuan pembiayaan rumah naik 18,58% dari target 2022 senilai Rp 29,09 triliun menjadi Rp 34,5 triliun. Bantuan pembiayaan melalui program FLPP masih mendominasi atau senilai Rp 25,18 triliun untuk pembangunan 220.000 unit rumah
Alokasi untuk program subsidi bantuan uang muka atau SBUM pada 2023 mencapai Rp 895 miliar untuk pembangunan 220.000 unit rumah, sedangkan anggaran untuk program SSB adalah Rp 3,82 triliun untuk pembangunan rumah hingga 754.004 unit.
Pemerintah telah menggelontorkan dana mencapai Rp 85,7 triliun untuk memberikan subsidi perumahan bagi masyarakat kurang mampu sejak 2010 hingga paruh pertama tahun ini. Subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan yang telah menembus 12,75 juta.