Alasan BI Menaikkan Suku Bunga di Tengah Wacana Kenaikan Harga BBM
Inflasi IHK pada Juli mencapai 4,94% karena lonjakan pada inflasi harga pangan yang mencapai 11,47%. Perry mengatakan, inflasi harga pangan seharusnya hanya mencapai 5% hingga 6%.
Selain kelompok pangan, inflasi pada Juli juga disebabkan pada harga yang diatur pemerintah. Meskipun pemerintah memberikan subsidi BBM premium, solar, listrik, dan lainnya, menurut Perry, harga BBM nonsubsidi naik sehingga mendorong inflasi harga yang diatur pemerintah dan merembet ke biaya transportasi.
"Inflasi inti memang saat ini masih rendah 2,86%, tapi kami perkirakan ada rembetan dampak lanjutan dari tingginya inflasi kelompok harga bergejolak dan harga yang diatur pemerintah terhadap inflasi inti," kata dia.
Inflasi inti, menurut dia, menunjukkan kondisi inflasi secara fundamental atau daya beli dari sisi permintaan. BI memperkirakan inflasi inti pada akhir tahun ini berisiko mencapai 4,15% akibat dampak dari rambatan kenaikan harga pangan dan BBM nonsubsidi, sedangkan inflasi IHK dapat mencapai 5,25%.
"Ini lah pertimbangan pertama kami mengapa menaikkan suku bunga, yakni untuk preventif dan forward looking kenaikan risko inflasi inti dan ekspekatsi inflasi karena dampak rembetan kenaikan harga BBM nonsubsidi dan pangan," kata dia.
Ke depan, menurut dia, BI akan memperbarui perkiraan inflasi sejalan dengan kebijakan yang akan ditempuh pemerintah.