Pengalihan Subsidi BBM ke Berbagai Sektor Krusial Dapat Dukungan
“Saat ini, setiap murid mendapatkan Rp 12 juta dalam satu tahun, maka jumlah siswa yang mendapatkan subsidi akan bertambah 8,3 juta siswa selama satu tahun,” ujarnya.
Mamit melanjutkan, pemerintah juga mampu membangun 40.000 sekolah baru, dengan asumsi bahwa pembangunan satu sekolah akan memakan anggaran Rp2,5 miliar.
Pemerintah juga akan mampu membangun 20.000 puskesmas baru dengan asumsi pembangunan satu puskesmas akan memakan anggaran Rp 5 miliar.
Semua itu berdasarkan asumsi bahwa pemerintah akan merelokasikan dana Rp 100 triliun dari subsidi BBM.
‘Bagaimana kalau pemerintah bisa lebih berhemat lagi, sehingga lebih banyak anggaran yang bisa disalurkan bagi berbagai kebutuhan produktif,” ujar Mamit seperti dikutip dari Antara.
Sebagaimana diketahui, besaran subsidi di APBN 2022 telah naik tiga kali lipat selama tahun anggaran ini.
Pada awal tahun tercatat bahwa APBN 2022 sebesar Rp 152,5 triliun, lalu ditengah jalan, sebagaimana diresmikan oleh Perpres No.98/2022, APBN lantas membengkak menjadi Rp 502,4 triliun.
Jika subsidi BBM diteruskan, maka menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, APBN akan membengkak menjadi Rp 698 triliun. Tentu saja hal ini dapat membebani postur keuangan APBN 2023 mendatang.
“Ini akan menjadi sebuah kenaikkan yang dramatis,” ujar Sri Mulyani saat rapat dengar pendapat dengan anggota DPR pada Selasa (30/8).
Sebagai ilustrasi, dana sebesar Rp 502,4 triliun dapat dikonversi menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan kepada 63.144.654 murid sejak SD hingga SMA, pembangunan 3.333 unit rumah sakit dengan nilai proyek masing-masing Rp 150 miliar.
Selain itu, sebanyak 227.886 unit sekolah dengan nilai proyek masing-masing Rp 2,19 miliar juga bisa dibangun, berbarengan dengan 41.666 unit puskesmas yang masing-masing senilai Rp 12 miliar.
Masih dengan anggaran yang sama, pemerintah masih dapat menambah 3.501 kilometer ruas jalan tol.