BPS Catat RI Tak Pernah Impor Minyak Mentah dan Gas Rusia sejak 2018

Abdul Azis Said
15 September 2022, 20:25
minyak mentah, impor minyak
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Secara total sejak 2018, nilai impor olahan minyak dari Rusia mencapai US$ 67,8 juta.

Ia pun mengingatkan pemeritah untuk mempertimbangkan matang-matang jika ingin membeli minyak murah dari Rusia. Pasalnya, pemerintah justru bisa merugi jika ternyata minyak yang dibeli tersebut tidak sesuai dengan kemampuan olah kilang dalam negeri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengutarakan kemungkinan Indonesia membeli minyak mentah murah dari Rusia untuk meredakan tekanan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Sebelum Jokowi, bos Pertamina, Nicke Widyawati sempat melontarkan rencana serupa. Namun ide itu kemudian batal seiring stok minyak Pertamina yang disebut masih mencukupi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno dalam keterangannya melalui media sosial bulan lalu menyebut Rusia telah menawarkan minyak murah ke Indonesia dan pemerintah berencana menerima tawaran tersebut.

 Jokowi kemudian mengatakan secara langsung bahwa pemerintah akan mempertimbangkan kemungkinan pembelian minyak Rusia. "Semua opsi kami pantau. Jika ada negara dan mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja,” kata Presiden dalam wawancara dengan Financial Times seperti dikutip Reuters, Senin (12/9).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) , impor minyak mentah Indonesia terbesar pada 2021 berasal dari Arab Saudi dengan volume mencapai 4,42 juta ton atau hampir sepertiga total impor minyak Indonesia. Impor minyak mentah Indonesia terbesar berikutnya berasal dari Nigeria seberat 3,92 juta ton dan Australia dengan berat mencapai 1,41 juta ton.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...