BREAKING NEWS: BI Naikkan Lagi Suku Bunga 0,5% Efek Kenaikan Harga BBM
"Pertimbangan terkini, kenaikan bunga The Fed yang lebih tinggi diperkirakan masih berlanjut sehingga mendorong dolar AS semakin kuat terhadap seluruh mata uang dunia dan menganggu aliran portofolio termasuk di Indoensia," kata dia.
Meski kondisi ekonomi global penuh dengan ketidakpastian, Perry masih optimistis perekonomian domestik akan tumbuh lebih baik dan berada diatas target pertumbuhan ekonomi BI sebesar 4,5% hingga 5,3%.
Perbaikan ekonomi nasional yang berlanjut seiring dengan permintaan yang membaik dan positifnya kinerja ekspor. Konsumsi swasta meningkat seiring kenaikan pendapatan. Pembiayaan kredit dan keyakinan konsumen juga membaik karena peningkatan mobilitas.
"Dorongan ke konsusmi rumah tangga diddukung kebijakan pemeirntah menambah bansos utnuk menjaga daya beli masyarakat kelompok bawah dari dampak kenaikan inflasi sebagai konsekuensi pengalihan subsidi BBM," kata dia.
Kebijakan bank sentral AS juga menjadi salah satu faktor pertimbangan BI. Dalam pengumuman dini hari tadi, The Fed memutuskan kembali menaikkan bunga 75 basis poin (bps) atau 0,75%.
Besaran kenaikannya sama selama tiga pertemuan beruntun. Dengan demikian, suku bunga di AS naik menjadi 3%-3,25% atau menyentuh rekor tertinggi sejak awal 2008.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pesan utama bank sentral yang masih sama dengan sebelum-sebelumnya, yakni mendorong inflasi turun ke rentang target 2%. "Dan kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai," kata Powell dikutip CNBC Internasional, Rabu (21/9).