Rupiah Perkasa ke Level Rp 15.500/US$ Usai AS Rilis Data Upah Pekerja
1. Aktivitas industri jasa AS pada Desember terkontraksi untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun terakhir, karena melemahnya permintaan
Sektor jasa menyumbang dua pertiga dari perekonomian Amerika Serikat. Di luar masa pandemi, indeks PMI sektor jasa yang turun ke 49,6 merupakan rekor terendah sejak akhir 2009.
2. Data ketenagakerjaan AS yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan per jam naik 4,6% dibandingkan akhir 2021
Kenaikan itu di bawah ekspektasi pasar 5%. Ini akan memengaruhi inflasi di AS yang melonjak setahun terakhir, salah satunya kenaikan upah pekerja.
Analis DCFX Lukman Leong juga memperkirakan nilai tukar rupiah menguat terimbas memburuknya data PMI sektor jasa AS. Data ini bakal memperlemah dolar AS dan imbal hasil obligasi AS.
Ia memprediksi, rupiah bergerak di rentang Rp 15.500 - Rp 15.650 per dolar AS.
"Sebelumnya data upah AS juga mengalami penurunan, meredakan kekhawatiran tekanan inflasi dari sektor tenaga kerja," kata Lukman dalam catatannya.