Modal Asing Makin Deras Keluar dari Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini
Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebut sentimen penggerak rupiah berasal dari dalam dan luar negeri. Dari sisi eksternal, menurut dia, pergerakan nilai tukar terutama merespons data inflasi AS bulan Januari 2023 yang dirilis Selasa malam. Angkanya 6,4% secara tahunan, turun dari bulan sebelumnya 6,5%.
"Namun, pasar kurang merespons positif karena berharap penurunannya lebih dalam ke 6,2%. Begitu pula inflasi inti AS hanya turun ke 5,6%, lebih tinggi dari konsensus di 5,5%," kata Reny dalam catatannya.
Dari dalam negeri, menurut Reny, pasar merespons rilis data neraca dagang Januari pada Rabu lalu yang masih mencatat surplus US$ 3,87 miliar. Realisasi ini relatif tidak turun jauh dari realisasi bulan sebelumnya US$ 3,89 miliar.
Pasar juga mencermati hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kemarin yang memutuskan menahan suku bunga di level 5,75%. Hal ini sejalan dengan inflasi yang diperkirakan bisa kembali ke bawah 4% tahun ini.