Utang Luar Negeri Indonesia Rp 6.097 T pada Akhir Februari 2023
Utang bank sentral juga turun meskipun relatif kecil sebesar US$ 85 juta menjadi US$ 9,25 miliar. Sedangkan utang luar negeri swasta turun sebesar US$ 2,4 miliar dalam sebulan menjadi US$ 198,6 miliar. Secara tahunan, utang swasta menyusut 3,4%.
Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi pada utang lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan yang masing-masing turun sebesar 6,2% dan 2,7% dibandingkan tahun lalu.
Seiring penurunan tersebut, BI melihat struktur utang luar negeri Indonesia tetap terkendali dan sehat. Utang yang terkendali itu tercermin dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto alias PDB sebesar 29,9%, menurun dari bulan sebelumnya 30,3%.
Utang Indonesia dinilai juga tetap sehat. Ini tercermin dari utang bertenor panjang yang mencapai 87,6%. Sebanyak 99,9% dari utang luar negeri pemerintah memiliki tenor jangka panjang, sementara untuk utang swasta sebesar 75,4%.
"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," kata dia.
Peran ULN, kata Erwin, juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,