Defisit APBN di Bawah Target, Sri Mulyani Batal Tarik Utang Rp 290 T
Bendahara negara itu juga memastikan APBN masih akan terus bekerja keras melindungi rakyat dan ekonomi. Di sisi lain, instrumen keuangan negara itu tetap diarahkan untuk makin sehat dan berkelanjutan.
"Itu prestasi yang tidak mudah pada saat banyak negara mengalami krisis ekonomi dan kesulitan keuangan negara atau utang," kata Sri Mulyani.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memperkirakan defisit anggaran bakal lebih rendah, kemungkinan di kisaran 2,5%. Kinerja ini didukung penerimaan pajak yang masih moncer mengkompensasi perlambatan pada penerimaan non pajak karena moderasi harga komoditas.
"Kondisi itu dilihat cukup baik oleh investor asing karena saat ini berada dalam situasi global banyak negara yang kurang baik, sementara manajemen fiskal kita jauh lebih baik," kata David ditemui di Kantor BKF, Kemenkeu akhir Mei lalu.