Pendiri WEF Sebut 3 Negara Pemegang Kunci Ekonomi Dunia, Termasuk RI
"Suatu negara yang bergerak dengan sangat cepat dengan ekonomi hijau akan jadi sangat kompetitif," katanya.
Walau demikian, Schwab mewaspadai agar adopsi teknologi AI tidak dilakukan seperti revolusi industri ketiga. Oleh karena itu, dia memperingatkan semua pemangku kepentingan untuk berhati-hati dalam menggunakan teknologi AI.
Butuh Investasi Rp 2.377 Triliun
Sebelumnya, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam menyebutkan bahwa jumlah investasi yang dibutuhkan rata-rata Rp 2.377 triliun per tahun dari 2025-2045 untuk melaksanakan kebijakan ekonomi hijau. Investasi hijau juga akan memberikan manfaat penciptaan lapangan kerja untuk 1,66 juta orang pada 2045.
“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan kebijakan yang mengarah pada penguatan pembiayaan inovatif hijau, seperti blended finance, impact investment, carbon tax, dan lainnya. Maka dibutuhkan rata-rata Rp 2.377 triliun per tahun,” ujar Medrilzam dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (11/8).
Sebagai informasi, penurunan emisi karbon di Indonesia selalu memenuhi target dalam tiga tahun terakhir. Penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) berkontribusi mengurangi emisi.
Pada 2021, Indonesia berhasil mengurangi emisi sebesar 69,5 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e) menurut data Kementerian ESDM. Pengurangan emisi ini melebihi target 67 juta ton CO2e.