Harga Beras Naik Terus, Waspada Inflasi Pangan

 Zahwa Madjid
13 September 2023, 19:45
Menurut pedagang di Pasar Indramayu, harga beras sejak dua pekan terakhir naik dari Rp10.500 menjadi Rp11.500 per kilogram untuk beras medium dan beras premium dari Rp12.500 menjadi Rp14.000 per kilogram, akibat berkurangnya pasokan beras karena terjadiny
ANTARA FOTO/ Dedhez Anggara/YU
Menurut pedagang di Pasar Indramayu, harga beras sejak dua pekan terakhir naik dari Rp10.500 menjadi Rp11.500 per kilogram untuk beras medium dan beras premium dari Rp12.500 menjadi Rp14.000 per kilogram, akibat berkurangnya pasokan beras karena terjadinya gagal panen di sejumlah daerah akibat musim kemarau.

Beberapa negara telah menyatakan larangan ekspor pangan untuk mengantisipasi dampak El Nino. Bahkan, India melarang ekspor beras ke negara-negara mitranya. Langkah ini dikhawatirkan memberikan dampak terhadap kenaikan harga atau inflasi pangan dunia.

Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Agustus 2023 menunjukkan harga beras masih menanjak, bahkan inflasi mencapai 1,24%. Rata-rata harga gabah dan beras mengalami kenaikan pada bulan lalu. Gabah kering panen (GKP) meningkat 3,62% dibandingkan bulan Juli 2023 dan naik 19,88% secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Harga gabah kering giling (GKG) meningkat 5,82% secara bulanan atau month on month (MoM) dan meningkat 23,03% jika dibandingkan dengan Agustus 2022. Harga beras pada Agustus pun meningkat secara bulanan dan tahunan. Harga beras eceran naik 1,43% dibandingkan Juli 2023 dan meningkat 13, 76% dibandingkan Agustus 2022.

Selama delapan bulan terakhir, harga beras mengalami inflasi hingga 7,99%. Dari 90 kota yang  dipantau oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 86 kota mengalami inflasi beras. 

Kenaikan harga beras ini sudah terdeteksi pada level produsen. Ini karena adanya kenaikan harga gabah akibat persaingan penawaran harga oleh pembeli, baik ke petani maupun ke penggilingan.

Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) Teuku Riefky mengatakan kenaikan harga beras akan menimbulkan tekanan terhadap inflasi pangan dalam beberapa bulan ke depan. Inflasi ini akan mengganggu daya beli masyarakat.

“Kita harapkan dampaknya tidak terlalu parah dan dapat dijaga oleh pemerintah. Kuncinya adalah pemerintah dapat memastikan kecukupan pasokan dalam negeri dari impor atau strategi perdagangan lainnya,” kata Riefky kepada Katadata.co.id, Rabu (13/9).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun menilai harga beras yang melonjak tinggi saat ini cukup signifikan berdampak kepada inflasi. Beras merupakan komponen pendorong inflasi terbesar, mengingat besarnya konsumsi beras di dalam komponen konsumsi masyarakat. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...