KAI Butuh Rp 678,8 M untuk Impor Kereta Baru dari Jepang Tahun Depan
Selain mengimpor dari Jepang, John menyebut, KAI juga akan menambah 24 rangkaian KRL buatan PT Industri Kereta Api atau INKA. Namun, harga satuan gerbong KRL buatan INKA lebih mahal yakni senilai Rp 19,95 miliar. Dengan demikian, nilai pengadaan KRL buatan INKA diperkirakan mencapai Rp 5,74 triliun. Adapun pengadaan KRL oleh INKA akan dilakukan secara bertahap hingga 2027.
Adapun PMN sebesar Rp 2 triliun yang kemungkinan akan dikantongi KAI pada tahun depan akan digunakan untuk pembayaran KRL impor, pembayaran sebagian kereta baru INKA, dan pemugaran kereta. KAI berencana melakukan pemugaran pada empat rangkaian kereta KAI dengan kebutuhan dana mencapai Rp 600 miliar.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menjelaskan, KAI tetap akan mengimpor kereta api baru dengan harga yang lebih tinggi jika dibutuhkan. Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil keputusan koordinasi terbatas antar kementerian dan lembaga. Instansi pemerintah yang dimaksud adalah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan.
"Aturan di beberapa kementerian tidak bolehkan impor barang bekas. Jadi, jangan sampai kami impor kereta bekas dan di kemudian hari jadi masalah," kata Erick di Istana Kepresidenan, Senin (26/6).