Hadapi Perubahan Iklim, Sri Mulyani Dorong Pembangunan Pajak Karbon

 Zahwa Madjid
23 November 2023, 14:14
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN mengalami surplus sebesar Rp67,7 triliun hingga September 2023 atau setara 0,32 perse
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN mengalami surplus sebesar Rp67,7 triliun hingga September 2023 atau setara 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus APBN pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp60,9 triliun.

“Mobilitas pendanaan untuk agenda climate change, adalah sesuatu yang luar biasa penting,” kata Sri Mulyani

Diberitakan sebelumnya, Sri Mulyani sempat menyampaikan terkait konsekuensi keuangan yang dihadapi jika perubahan iklim tidak diantisipasi, maka bisa sangat besar. Namun, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit.

Ia menyebutkan, sebanyak 60% pembangkit listrik di Indonesia masih berbasis batu bara yang menghasilkan emisi dalam jumlah besar. Dengan kondisi tersebut, maka tidak akan mudah mengurangi emisi karbon di Indonesia.

"Saya sering banget ngomongin tentang climate change, karena tidak mungkin bisa mengantisipasinya tanpa disiapkan dari sekarang untuk menangani berbagai langkah," ujarnya.

Walaupun begitu, ia tetap menekankan adanya kolaborasi dan kerja sama dengan negara lain dalam menghadapi perubahan iklim, sama seperti saat mengatasi pandemi Covid-19. Dengan pemerintah tetap memprioritas kepentingan dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...