Penyumbang Migran Terbanyak, RI Masih Dilanda Isu Perdagangan Manusia

 Zahwa Madjid
20 Desember 2023, 17:27
Migran
Pexels
Ilustrasi: Hari Migran Internasional

“Kasus perdagangan orang dan penipuan daring menempati urutan teratas. Persoalan tersebut menunjukkan adanya kesenjangan tata kelola migrasi,” ujar Amalia.

Selain itu, Amalia juga mengungkapkan, bahwa migran internasional dari Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai isu lain. Seperti upah rendah dan kondisi kerja yang buruk.

Pada tahun 2021, migran Indonesia di Malaysia, terutama di sektor konstruksi, rata-rata hanya mendapatkan upah bulanan sekitar RM1 200 hingga RM1 500, atau jauh di bawah standar upah minimum Malaysia yang lebih tinggi.

“Survei oleh International Labor Organization (ILO) menunjukkan bahwa beberapa migran Indonesia di sektor konstruksi Malaysia bekerja hingga 12 jam sehari dengan hanya satu hari libur seminggu,” ujar Amalia.

Selain itu, migran juga dihadapkan dengan permasalahan izin dan legalitas. Pada tahun 2020, hanya sekitar 21% dari total pekerja migran di Singapura memiliki perizinan kerja yang sah. Migran yang bekerja tanpa izin resmi berisiko memiliki status imigrasi yang tidak jelas.

Isu lainnya yang dialami migran adalah beberapa migran Indonesia di negara tujuan menghadapi kendala dalam mengakses sistem hukum karena bahasa yang berbeda dan kompleksitas birokrasi.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...