BI Ramal Ekonomi RI Naik 5,5% di 2024, Pemilu Jadi Kunci Pertumbuhan
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 akan berada di kisaran 4,5%-5,3% dan di kisaran 4,7%-5,5% pada 2024. BI menilai kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan terus meningkat, terutama saat Pemilu 2024.
“Sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan Pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN),” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (21/12).
BI menilai perekonomian Indonesia tetap tumbuh didukung oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Perkembangan ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator utama hingga bulan Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur," ujar Perry.
Sementara itu, kinerja ekspor dinilai membaik, seiring dengan peningkatan permintaan beberapa mitra dagang utama. Seperti Amerika Serikat (AS) dan India. Sedangkan berdasarkan Lapangan Usaha (LU), kinerja perekonomian terutama didorong oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Industri Pengolahan, serta Konstruksi.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan,” ujar Perry.
Proyeksi Ekonomi dari OECD
Sebelumnya, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2% pada 2024, dan akan tetap stabil setahun berikutnya.
"Aktivitas perekonomian Indonesia terus berjalan dengan baik, dengan pertumbuhan PDB riil sebesar 4,9% pada 2023, yang akan meningkat menjadi 5,2% pada 2024. Konsumsi rumah tangga, akan tetap menjadi mesin utama perekonomian," tulis OECD dalam laporannya.
Mengutip OECD Economic Outlook, ekonomi Indonesia pada tahun depan diperkirakan meningkat karena kondisi yang terus membaik pada tahun ini. PDB tahun 2023 diprediksi mencapai 4,9%, mendekati tingkat rata-rata tahunan 5% yang dicapai sejak 2000.
"Beberapa indikator juga menunjukkan adanya perbaikan permintaan. Sektor manufaktur misalnya, terus bertumbuh pada akhir kuartal III dengan laju yang lambat tetapi solid," tulis OECD.
Selain itu, tingkat hunian hotel pada bulan Januari-Juli tahun ini telah melampaui realisasi sebelum pandemi Covid-19. Jumlah pengangguran pun telah turun di bawah 8 juta, dan tingkat pengangguran berada di bawah 6%.
Kemudian, terdapat juga tanda-tanda positif bagi investasi keuangan dalam jangka panjang, di mana Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah pencatatan saham baru terbesar keempat di dunia pada periode Januari-Oktober 2023.