Utang Naik, Bank Dunia Ingatkan Negara Berkembang Bisa Terancam Krisis

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Ferrika Lukmana Sari
28 Desember 2023, 11:49
utang
pixabay.com
Ilustrasi: negara berkembang

Utang Naik Akibat Suku Bunga

Tak hanya itu, negara-negara berkembang tersebut juga menghadapi masalah akibat kenaikan harga energi, kenaikan suku bunga dan gejolak geopolitik. Misalnya saja, suku bunga yang tinggi, membuat negara-negara itu membayar pokok, bunga dan biaya yang lebih tinggi.

"Dampaknya tidak akan kecil, dan negara-negara miskin akan membutuhkan lebih banyak bantuan global untuk meringankan utang mereka sekarang," ujarnya.

Ketika suku bunga naik, kreditor-kreditor swasta dari negara maju akan menarik diri dari negara-negara berkembang. Mereka menarik pembayaran pokok sebesar US$ 185 miliar lebih banyak dari yang dicairkan dalam bentuk pinjaman.

Mengantisipasi hal itu, negara-negara miskin mengandalkan kreditor multilateral sebagai sumber utama pendanaan baru pada 2022. Melalui International Development Association (IDA), Bank Dunia telah memberikan tambahan pembiayaan baru US$ 16,9 miliar.

"Bank Dunia juga mengucurkan dana hibah US$ 6,1 miliar, naik tiga kali lipat dibandingkan 2012. Selama sisa dekade ini, informasi data utang publik tetap menjadi penting menuju peminjaman berkelanjutan seperti yang terjadi 50 tahun lalu," kata dia.

Utang Indonesia

Melansir data Kementerian Keuangan, per 30 November 2023 posisi utang Indonesia mencapai Rp 8.041 triliun dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 38,11%.

Sebanyak 88,61% komposisi utang merupakan dari Surat Berharga Negara (SBN) atau sekitar Rp 7.124 triliun dan 11,39% dari pinjaman atau sekitar Rp 916,03 triliun. Nilai rasio utang tersebut lebih rendah dibandingkan akhir 2022 dan masih di bawah batas aman 60% PDB sesuai UU Nomor 17/2003.

“Pengelolaan utang pemerintah melalui penerbitan SBN mendukung pengembangan dan pendalaman pasar keuangan domestik, inklusi keuangan, serta peningkatan literasi keuangan masyarakat dari savings society menjadi investment society,” dalam APBN KiTa Edisi Desember 2023 dikutip Kamis (28/12).

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...