Kemenkeu Bidik Penerbitan SBN Ritel hingga Rp 160 Triliun di 2024

Ferrika Lukmana Sari
16 Februari 2024, 06:19
SBN
Kemenkeu.go.id
Gedung Kemenkeu

Menurut data Kemenkeu, kata Deni, pemesanan ORI seri 025 telah menembus Rp 10,87 triliun per Kamis (15/2) malam, sejak penawaran dibuka pada 29 Januari lalu.

Dari total pemesanan tersebut, investor ORI025 dengan tenor tiga tahun (ORI025T3) mendominasi berjumlah 28.949 investor dengan nilai mencapai Rp 8,629 triliun. Sementara ORI025 dengan tenor enam tahun (ORI025T6) mencapai Rp 2,27 triliun yang dihimpun dari 8.422 investor.

Pemerintah menawarkan kupon atau imbal hasil tetap sebesar 6,25% per tahun untuk ORI025 dengan tenor tiga tahun serta kupon 6,40% per tahun untuk ORI025 dengan tenor enam tahun. Dalam menentukan imbal hasil atau yield SBN ritel kepada investor, pemerintah mengacu pada imbal hasil di pasar.

Tawarkan SBN Ritel dengan Bunga Rendah

Deni mengatakan, pemerintah kemungkinan akan menawarkan SBN ritel dan nonritel dengan suku bunga rendah, jika suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed turun pada semester II 2024.

"Sebetulnya buat investor ini kesempatan, mumpung sekarang (suku bunga) masih tinggi. Untuk ORI025 yang T3 bisa di 6,25%, yang T6 di 6,4%. Ini sebuah kesempatan untuk bisa mengunci imbal hasil di level yang masih tinggi, sebelum nanti untuk yang SBN ritel berikutnya kemungkinan sudah sedikit menurun," kata Deni.

Adapun minimum pemesanan untuk ORI025 sebesar Rp 1 juta, serta maksimum pemesanan ORI025T3 sebesar Rp 5 miliar dan ORI025T6 Rp 10 miliar. Penawaran ORI seri tersebut akan ditutup pada 22 Februari 2024 pukul 10.00 WIB.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...