Rupiah Dibuka Menguat Rp 15.704 per Dolar AS, Diikuti Mata Uang Asia

 Zahwa Madjid
4 Maret 2024, 09:47
Rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.418 per dolar AS pada Kamis (28/12), dimana mata uang Garuda menguat 12 poin atau naik 0,08 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan kontraksi lebih dalam dari 49,1 menjadi 47,8. Sementara survei keyakinan konsumen AS dari Universitas Michigan turun dari 79,0 menjadi 76,9.

“Pelemahan data AS pada akhir pekan ini, semakin menguatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed setelah sebelumnya data indikator inflasi AS, PCE Price Index juga menunjukkan penurunan di kisaran 2,4% dari sebelumnya 2,6% pada Januari 2024,” ujar Ariston.

Namun di sisi lain, kenaikan inflasi dalam negeri dan isu twin deficit justru memberikan sentimen negatif. “Ini bisa menahan penguatan rupiah,” ujarnya.

Dengan berbagai peluang dan tantangan tersebut, Ariston memprediksi penguatan rupiah ke arah Rp 15.650 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.730 per dolar AS pada hari.

Seperti diketahui, twin deficit adalah situasi di mana defisit transaksi berjalan memiliki korelasi dengan defisit fiskal. Hal ini disebabkan penerimaan negara tidak mampu menutupi belanja pemerintah.

Akibatnya, anggaran negara menjadi defisit. Dengan semakin membesarnya defisit anggaran fiskal, maka kemampuan untuk meningkatkan penerimaan dari ekspor dan investasi berkurang sehingga terjadi defisit pada neraca traksaksi berjalan.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...