Bank BNI Dorong Pertumbuhan UMKM Melalui Digitalisasi

Ferrika Lukmana Sari
5 Maret 2024, 18:49
Bank BNI
BNI
Bank BNI
Button AI Summarize

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus mendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan layanan digital bagi UMKM.

SEVP Digital Business BNI, Rian Eriana Kaslan mengatakan UMKM adalah mesin pendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air. Maka dari itu, UMKM adalah segmen yang paling banyak membutuhkan edukasi dalam perkembangan bisnis.

Menurut Rian, dengan digitalisasi, para UMKM bisa naik kelas dan usaha mereka berkembang. Hal ini tentunya dapat mendorong perekonomian Indonesia.

“Kami membantu UMKM untuk naik kelas supaya dapat masuk ke pasar luar Indonesia, tapi itu bertahap. Pertama dengan go digital membantu ekspor mereka ke negara-negara luar,” ujar Rian dalam dalam Leadership Roundtable Forum, Indonesia Data and Economic Conference Katadata (IDE 2024) di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (5/3).

Tak hanya itu, dengan digitalisasi, Rian menilai transaksi keuangan UMKM dapat menjadi lebih mudah. Jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan pendanaan dari perbankan, maka bisa menjadi lebih mudah dan praktis.

“Peran digitalisasi dalam sebuah negara adalah bagaimana membantu transaksi keuangan lebih terjangkau. Biaya lebih efisien, informasinya juga lebih mudah untuk dipelajari. Jadi saat mereka membutuhkan pendanaan akan jadi lebih mudah karena data lebih transparan” ujarnya.

Seperti diketahui, BNI menargetkan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 12% pada 2024. Untuk meraih target tersebut, bank pelat merah ini fokus pada sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mempertimbangkan kualitas kredit debitur.

Berdasarkan persentasi BNI, kredit UMKM perseroan mencapai Rp 194,5 triliun pada 2023. Terdiri kredit entreprise mencapai Rp 59,1 triliun, atau naik 3,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 56,8 triliun.

Sementara segmen komersial mencapai Rp 50,5 triliun pada 2023, atau turun dari sebelumnya Rp 55,6 triliun. Sedangkan segmen mikro terbagi menjadi dua, yakni KUR Rp 44,1 triliun dan non KUR sebesar Rp 40,8 triliun.

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...