Krisis Mesir: Bank Sentral Naikkan Suku Bunga 6%, Mata Uang Anjlok 35%

Agustiyanti
6 Maret 2024, 20:41
mesir, ekonomi mesir, krisis ekonomi
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/FOC/sa.
Ilustrasi. Mesir sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

“Kita harus menunggu untuk melihat bagaimana hal ini akan terjadi,” kata Farouk Soussa, ekonom di Goldman Sachs Group Inc.

Devaluasi membawa pound Mesir ke tingkat yang setara dengan nilainya di pasar gelap. IMF telah lama mendorong Mesir untuk memperketat kebijakan moneter guna melawan inflasi yang hampir mencapai 30%. IMF juga meminta Mesir mengadopsi nilai tukar resmi yang lebih fleksibel.

Kepala ekonom pasar berkembang Bloomberg  Ziad Daoud menilai, kedatangan dana talangan UEA  menciptakan reaksi berantai kebijakan di Mesir. Bank sentral telah menaikkan suku bunga, pihak berwenang telah melonggarkan nilai tukar mata uangnya, dan kesenjangan nilai tukar dengan pasar gelap seharusnya bisa ditutup.

"Apa berikutnya? Kesepakatan dengan IMF kemungkinan besar akan tercapai dalam beberapa jam ke depan," kata dia. 

IMF telah menunda dua peninjauan terhadap pinjaman Mesir yang ada setelah negara tersebut tampaknya tidak memenuhi janji untuk memungkinkan nilai tukar yang fleksibel. Depresiasi sebelumnya pada Maret 2022, Oktober 2022 dan Januari 2023 diikuti oleh stabilitas jangka panjang.

Ekonomi Mesir ikut terdampak perang Israel-Hamas di Gaza, yang berbatasan dengan Mesir. Perang menyebabkan kemerosotan pariwisata pada akhir tahun lalu.

Selain itu, serangan kapal oleh militan Houthi di Laut Merah telah menyebabkan lalu lintas melalui Terusan Suez jeblok. Lalu lintas Terusan Suez selama ini menjadi sumber pendapatan penting bagi Mesir, yang bernilai miliaran dolar per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...