Akibat Pelemahan Rupiah, Cicilan Utang Pemerintah Bisa Bengkak
“Cadangan devisa kita masih melebihi nilai 6 bulan impor. Namun penambahan utang mungkin perlu untuk APBN. Mengingat defisit fiskal sudah mendekati ambang 3%,” ujarnya.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 44,0 miliar pada Februari 2024. Nilai ini turun dibandingkan posisi Januari 2024 sebesar US$ 145,1 miliar karena dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Pemerintah Diminta Segera Menstabilkan Nilai Rupiah
Untuk menjaga stabilitas rupiah, Ariston meminta pemerintah bisa meningkatkan daya tarik investasi asing ke dalam negeri dan juga memberi insentif ekspor agar suplai dolar bisa bertambah.
Bank Indonesia juga sebagai pelaksana moneter mungkin dalam jangka pendek akan melakukan intervensi dan menaikan suku bunga acuan untuk mengurangi penarikan dana ke luar negri.
Sementara Lukman meminta pemerintah untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah agar kepercayaan investor kembali pulih. Karena aliran modal investor bisa sangat memengaruhi pergerakan rupiah.
Di sisi lain, eksportir mendapat untung besar dari pelemahan rupiah. Karena pendapatan yang mereka peroleh menjadi lebih besar ketika dikonversi dari dolar AS menjadi rupiah. “Yang diuntungkan pada umumnya adalah eksportir. Karena usahanya bisa meraih pendapatan dolar dan pengeluaran rupiah,” ujar Lukman.