Sri Mulyani: Jokowi Bagikan Bansos Pakai Dana Operasional Presiden
Uang Operasional Presiden Capai Rp 138,3 Miliar di 2024
Sri Mulyani juga mengungkapkan besaran uang operasional Jokowi mencapai ratusan miliar pada 2024. “Tahun 2024 ini alokasi anggaran untuk dana operasi presiden dan dana bantuan kemasyarakatan adalah Rp 138,3 miliar. Realisasi ini sampai dengan Maret dan April adalah Rp 18,7 miliar atau 14%,” ujarnya.
Sementara pada tahun 2022, alokasi anggaran uang operasional presiden mencapai Rp 160,9 miliar dengan realisasi Rp 138,3 miliar atau 86%. Sedangkan pada tahun 2023, alokasi anggaran operasional presiden sebesar Rp 156,5 miliar dengan realisasi Rp 127,8 miliar atau 82%.
Pada tahun 2020, alokasi anggaran dana operasional presiden sebesar Rp 116,2 miliar dengan realisasi Rp 77,9 miliar atau 67%. Kemudian, alokasi anggaran pada tahun 2021 adalah sebesar Rp 119,7 miliar dengan realisasi Rp 102,4 miliar atau 86%.
“Untuk ilustrasi, pada tahun 2019, dana operasional presiden adalah Rp 110 miliar. Realisasinya Rp 57,2 miliar atau 52%,” kata dia.
Seperti diketahui, MK pada hari ini memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Mereka dipanggil untuk dimintai keterangan dalam sidang lanjutan perkara PHPU Pilpres 2024 yang diajukan oleh tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Salah satu permohonan yang diajukan pemohon terkait dugaan penyaluran bansos untuk mendukung salah satu paslon presiden.