Neraca Perdagangan Maret 2024 Diprediksi Surplus Imbas Pemulihan Cina
Tren kenaikan ini terkait dengan peningkatan permintaan selama bulan Ramadan dan peningkatan impor bahan bakar menjelang libur panjang Idul Fitri.
“Selain itu, harga minyak global naik di bulan Maret, didorong oleh permintaan global yang relatif lebih kuat dibandingkan dengan yang diantisipasi sebelumnya,” ujarnya.
Kepala Ekonom Bank Permata, Andry Asmoro memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 mencapai US$ 1,57 miliar atau meningkat US$ 870 juta dari Februari 2024. Peningkatan ini sejalan dengan normalisasi aktivitas impor setelah periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 .
Adapun ekspor RI diperkirakan akan menurun 9,63% secara tahunan (yoy) akibat perdagangan yang masih lemah. Selain itu, permintaan masih stagnan akibat perekonomian global yang lemah.
“Kami mengantisipasi berlanjutnya penurunan ekspor karena masih lemahnya permintaan, terutama dari negara-negara mitra dagang akibat perlambatan perdagangan global yang sedang berlangsung,” ujar Andry.
Sementara itu, impor diperkirakan turun 4,86% secara tahunan pada Maret 2024. Andry mengatakan, impor kemungkinan akan kembali normal setelah tingginya periode impor menjelang lebaran. Hal itu terjadi baik pada impor minyak mentah maupun barang nonmigas seperti barang konsumsi dan barang modal