Pemerintah Gandeng ERIA untuk Perdalam Kajian Aksesi OECD hingga Perluas Ekspor

Ferrika Lukmana Sari
31 Juli 2024, 09:58
OECD
Kemenko Perekonomian
Dalam rangka mempererat hubungan kerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan ERIA yang bertajuk Program Kolaborasi dalam Rangka Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Indonesia di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (30/7).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjalin kerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) untuk memperdalam kajian terhadap proses aksesi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi(OECD) hingga memperluas pasar ekspor Indonesia.

ERIA merupakan salah satu lembaga think tank yang berfokus pada studi kajian serta rekomendasi kebijakan untuk wilayah ASEAN dan Asia Timur. Baik Indonesia dan ERIA sepakat untuk menandatangani nota kesepamatan (Mou) pada Selasa (30/7).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ERIA sebagai lembaga think tank yang masuk dalam 10 besar lembaga yang dipublikasi oleh State of Civil Society dan think tank dari University of Pennsylvania.

"Ini adalah salah satu think tank ternama yang berkantor di Jakarta,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (30/7).

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut mencakup tiga hal. Pertama, studi kajian bersama aksesi Indonesia untuk menjadi anggota OECD dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CP-TPP).

“Terkait dengan OECD dan CP-TPP, ERIA akan melakukan kajian manfaat, simulasi skenario dan pembentukan PMO (Project Mangement Office) OECD,” ujarnya.

Kedua, kerja sama pembentukan ASEAN Zero Emission Center yang akan diresmikan akhir Agustus 2024. Kemudian ketiga, kerja sama dalam Feature Ready ASEAN guna mengembangkan rantai pasok semikonduktor hingga memperluas pasar industri otomotif dan baterai.

“Feature Ready ASEAN untuk kajian rantai pasok baik itu semikonduktor, pengembangan ekonomi digital dan juga studi mengenai industri otomotif next generation di ASEAN, untuk menyuplai pasar global termasuk pengembangan industri berbasis baterai,” kata Airlangga.

Riset Transformasi Digital

Dia berharap tersebut dapat mendorong pengembangan ekonomi digital hingga pengembangan ekonomi berkelanjutan. Nantinya, kerja sama ini dituangkan dalam bentuk riset transformasi digital dan pengembangan ekosistem perusahaan rintisan (startup) di kawasan ASEAN.

"Bentuk kerja sama adalah dalam bentuk in-depth study dan publikasi bersama, kemudian studi kebijakan dan peningkatan kapasitas SDM, dan rencana kerjasama dalam 2 tahun dan dapat diperpanjang,"katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur ERIA Tetsuya Watanabe menyebut kerja sama tersebut untuk mengisyaratkan kesiapan ERIA untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan kerja sama ekonomi internasional.

“ERIA siap untuk mendukung Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi internasional termasuk proses aksesi OECD, CP-TPP dan pengembangan industri semikonduktornya,” ucap Watanabe.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...