Sama Seperti RI, Tunisia Kerek Harga Gas dan BBM untuk Pangkas Subsidi
Indonesia beberapa waktu lalu menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar untuk menekan biaya subsidi dan kompensasi energi yang terus membengkak seiring tingginya harga energi. Di belahan dunia lain, Tunisia juga menaikkan harga gas untuk memasak dan BBM untuk alasan yang sama.
Negara Afrika Utara yang secara geografis dekat dengan Italia dan Malta ini menaikkan harga tabung gas untuk memasak sebesar 14% dan BBM sebesar 3% sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi beban subsidi energi.
Ini merupakan syarat yang diajukan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) jika Tunisia ingin mendapatkan dukungan pembiayaan baru untuk mengatasi krisis keuangan yang terjadi.
Kementerian Energi Tunisia mengatakan harga gas untuk memasak akan naik dari 7,75 dinar atau Rp 36.251 dengan nilai tukar Rp 4.677 per dinar Tunisia, menjadi 8.8 dinar atau Rp 41.163. Ini menjadi kenaikan harga gas pertama dalam 12 tahun.
“Harga bensin, akan dinaikkan dari 2,33 dinar (Rp 10.898) per liter menjadi 2,4 dinar (Rp 11.226) per liter, naik 3%,” kata tulis pernyataan kementerian energi Tunisia, seperti dikutip Reuters, Senin (19/9).