Hilirisasi Bakal Kerek Nilai Tambah Produk Tambang Ribuan Kali Lipat

Muhamad Fajar Riyandanu
18 November 2022, 11:43
hilirisasi, tambang, nikel, pertambangan
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Kementerian ESDM menyampaikan bahwa pemerintah akan memperluas cakupan hilirisasi komoditas tambang pada bauksit, bijih tembaga, timah, dan bijih besi. Hal ini menyusul pada hasil positif pemerintah yang sukses pada hilirisasi nikel.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, mengatakan program hilirisasi produk tambang bisa meningkatkan nilai tambah dari mineral yang akan dijual.

Irwandy mencontohkan, harga bijih nikel yang hanya dihargai US$ 33 per ton akan melonjak jadi US$ 2.622 per ton dan US$ 8.396 per ton setelah dimurnikan menjadi ferronikel dan nikel matte. Angka ini akan lebih tinggi jika dioleh lebih jauh menjadi nikel batangan senilai US$ 13.786 per ton.

Hal serupa juga terjadi pada sektor tambang aluminum. Saat masih dalam bentuk bauksit, harga jual di pasaran hanya berada di US$ 18 per ton. Harga jual akan meningkat usai bauksit dimurnikan menjadi alumina dengan harga jual US$ 350 per ton dan kembali meningkat jika diolah menjadi produk aluminum US$ 1.762 per ton.

"Secara internal bapak presiden menginginkan hilirisasi tidak hanya di satu komoditas, tapi juga di komoditas bauksit, timah, nikel, dan sebagainya," kata Irwandi saat menjadi pembicara dalam agenda daring bertajuk 'Inovasi untuk Stabilisasi dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan' pada Jumat (18/11).

Lebih lanjut, kata Irwandi, pemerintah juga dalam waktu dekat akan menerapkan hilirisasi pada produk tembaga. Saat masih menjadi bijih, tembaga cuma berada di harga US$ 4,36 per ton. Harga jualnya akan naik menjadi US$ 1.365 per ton jika diolah menjadi konsentrat tembaga.

Lebih dari itu, harga komoditas tembaga bakal bernilai lebih tinggi jika telah melewati fase pemurnian menjadi katoda tembaga dengan harga US$ 6.049 per ton. Produk paling ujung adalah kabel tembaga dengan harga jual mencapai US$ 13.000 per ton.

Selanjutnya, komoditas tambang bijih timah juga berpeluang untuk menghasilkan keuntungan besar jika melewati proses hilirisasi. Adapun bijih timah hasil penambangan dihargai US$ 1.000 per ton. Angka ini akan naik jadi US$ 9.000 per ton setelah melewati proses pengolahan dan pemurnian.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...